Beranda | Artikel
Sunnah Ketika Ruku dan Sujud
Rabu, 4 Januari 2023

Bersama Pemateri :
Ustadz Musyaffa Ad-Dariny

Sunnah Ketika Ruku’ dan Sujud ini merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Kitab Shahihu Fiqhis Sunnah wa Adillatuhu yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Musyaffa Ad-Dariny, M.A. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Senin, 9 Jumadil Akhir 1444 H / 2 Januari 2023 M.

Download kajian sebelumnya: Sunnah-Sunnah Fi’liyah dalam Shalat

Kajian Tentang Sunnah Ketika Ruku’ dan Sujud

Ketika sedang shalat, kita disunnahkan untuk melihat tempat sujud. Hal ini berdasarkan hadits dari ibunda ‘Aisyah Radhiyallahu Ta’ala ‘Anha. Dan kita juga kemarin sudah singgung bahwa seseorang boleh juga melihat ke arah depan sebagaimana ditunjukkan oleh hadits yang lain. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dilihat oleh para sahabatnya menggerak-gerakkan jenggotnya ketika shalat, dimana ini menandakan bahwa beliau membaca sesuatu. Ini juga menunjukkan bahwa sahabat yang menceritakan hadits ini melihat ke depan ketika shalat. Kalau dia melihat ke tempat sujud, tentunya tidak melihat kejadian ini.

Meluruskan Punggung Ketika Ruku’

Ketika ruku’ disunnahkan untuk benar-benar meluruskan punggung. Hal ini berdasarkan hadits dari sahabat Abu Humaid Radhiyallahu ‘Anhu yang menyatakan:

وإذا ركع أمكن يديه من ركبتيه، ثم هصر ظهره حتى يعتدل ولا يبقى محدودبًا

“Apabila Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ruku’, maka beliau meletakkan tangannya dengan mantap di kedua lutut beliau, kemudian beliau menjadikan punggungnya benar-benar terhampar lurus.” (HR. Bukhari dan Abu Dawud)

Kepala Sejajar dengan Punggung

Menjadikan kepala ketika ruku’ tidak mendongak ke atas, tidak juga terlalu bungkuk ke bawah. Jadi kepalanya benar-benar sejajar dengan punggung. Ini sunnah dalam ruku’. Hal ini berdasarkan hadits dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, beliau mengatakan:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا ركع لم يُشخص رأسه ولم يُصوِّبه ولكن بين ذلك

“Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam apabila beliau ruku’, beliau tidak mendongakkan kepalanya ke atas, beliau juga tidak menghujamkan kepala ke bawah, akan tetapi di antara dua posisi ini.”

Sehingga kepala Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika ruku’ benar-benar sejajar dengan punggungnya.

Menggenggam Kedua Lutut dengan Jari-Jemari Yang Terbuka

Hal ini berdasarkan hadits dari sahabat Abu Humaid Radhiyallahu ‘Anhu, beliau mengatakan:

.. ثم ركع، فوضع يديه على ركبتيه كأنه قابض عليهما

“Kemudian beliau ruku’ dan beliau meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya seakan-akan beliau memegang kedua lututnya.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Jadi tangan itu diletakkannya di atas lutut ketika ruku’ dengan posisi jari-jemari terbuka. Kemudian jari-jemari itu menggenggam lutut. Bukan di paha, bukan juga di lengan kaki bawah.

Adapun posisi jari-jemari terbuka ini berdasarkan hadits dari sahabat Wail bin Hujr, beliau mengatakan:

كان إذا ركع فرَّج أصابعه

“Dahulu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika ruku’, beliau merenggangkan jari-jemarinya.” (HR. Ibnu Khuzaimah)

Menjauhkan Lengan Atas dari Sisi Tubuh

Ini sunnah. Adapun kalau ada orang ruku’ dengan tangan lurus, maka tidak ada masalah. Tapi lebih afdhalnya adalah tangan dalam keadaan melengkung. Karena kita berusaha menjauhkan lengan bagian atas dari sisi tubuh.

Hal ini berdasarkan hadits dari sahabat Abu Humaid Radhiyallahu ‘Anhu, beliau mengatakan:

ووتَّر يديه فتجافى عن جنبيه

“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melengkungkan kedua tangan beliau dan menjauhkan kedua tangan tersebut dari kedua sisi tubuh beliau.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Yang perlu diperhatikan bahwa ketika melengkungkan lengan ini jangan sampai menjadikan punggung menjadi tidak lurus.

Lalu apa sunnah-sunnah dalam sujud? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52588-sunnah-ketika-ruku-dan-sujud/